Menangis.. Pasti diantara kita sudah pernah melakukannya. Tidak hanya perempuan, tetapi lelaki pun pernah menangis (bohong kalo ada yang bilang belum pernah menangis). Menangis itu bukan berarti cengeng atau lemah lho.. Memang masalah tidak bisa selesai hanya dengan menangis. Namun setidaknya menangis itu bisa mengurangi sedikit beban masalah yang sedang dihadapi.
Nah sekarang yang jadi renungan buat diri sendiri yaitu, seberapa sering sih kita menangis?? Lalu air mata kita itu buat nangisin siapa aja?? Pacar?? Haduuuuhhh udah gak zaman deh nangis gara-gara pacar. ^_^
Atau buat film-film drama yang kisahnya sangat-sangat menyedihkan?? Atau mungkin untuk hal-hal mengharukan yang terjadi disekitar kita??
Lha terus kapan donk nangis karena Allah nya?? Menangis saat meminta ampunan sama Allah..?? Menangis saat teringat sama semua dosa yang udah terlanjur dilakukan?? (jawabannya ada dalam hati masing-masing)
Hmm.. sebenernya orang yang menangis karena Allah itu tidak akan  disentuh api neraka. 
Rosulullah bersabda: 
”Ada dua mata yang tidak akan tersentuh api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang berjaga dalam perang fii sabilillah” (HR Turmudzi no. 163)
Lalu bagaimana dengan nabi? Apakah nabi tidak pernah menangis?  Bukankah ia telah dijamin masuk surga sehingga tidak perlu lagi  menangis? Telah diriwayatkan dari Abdullah bin As-Syikhr ia berkata:   
“aku pernah datang kepada nabi, ketika itu aku temui beliau tengah sholat dan aku mendengar suara tangisnya bagai gemuruh air dalam periuk yang mendidih menggelegak”(HR. Abu Dawud)
Rosulullah pernah memberi nasehat dengan teramat  menyentuh hati, sehingga hati para sahabat bergetar, nafas-nafas mereka  bersenggukan, tak kuasa membendung air mata di saat mendengarnya: “aku  nasehatkan kepada kalian agar selalu bertaqwa, mendengar serta taat”,  sehingga salah satu dari mereka berkata: Ya rosul, ini seolah-olah  nasehat perpisahan antara kami dan engkau (HR Abu Dawud: 4607).
Diriwayatkan dari Abu Dzar bahwa Rosulullah  bersabda: 
“Sesungguhnya aku melihat sesuatu yang tak bisa kalian lihat,  mendengar apa yang tak kalian dengar, yaitu langit telah retak dan sudah  semestinya langit berderak. Di sana tiada suatu tempat untuk empat  jemari kecuali telah ada malaikat yang menyungkurkan dahinya bersujud  kepada Allah. Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui niscaya  kalian pasti sedikit tertawa dan banyak menangis. Kalian juga tidak akan  bersenang-senang dengan istri di tempat tidur, kalian tentu akan keluar  ke jalan-jalan untuk memohon perlindungan kepada Allah” lalu mata Abu  Dzar pun berlinangan tangis dan berkata: “demi Allah, seandainya bisa,  lebih baik aku menjadi pohon saja yang diambil daunnya”(HR Tirmidzi:  2312).
Gimana penjelasan diatas?? Tergugah gak hatinya untuk menangis karena Allah?? 
Mulai sekarang, yuuuk kita perbanyak menangis karena Allah.. ^_^
"Berusahalah menangis semata-mata karena-Nya, sebab di sana ada kebahagiaan"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar